Total Tayangan Halaman

Jumat, 30 Desember 2011

TUA TELINGEK......SEJARAH ASAL NAMA "SEKAYU"


SEJARAH ASAL NAMA “SEKAYU”
Diceritoke lagi oleh :Drs Rusdi Umar

Dihamparan daerah disumatera selatan hiduplah beberapa kelompok masyarakat yang kesehariannya menggantungkan hidupnya dari hasil hutan bercocok tanam dan menangkap ikan.
Jarak antara kampung yang satu dengan kampung yang lainnya tergolong jauh,bahkan dalam mencari nafkah kebutuhan lainnya tidak dibatasi oleh batas wilayah seperti sekarang ini. Mulai dari tanah pasema (sekarang daerah lahat) sampai kedaerah musi.(sekarang Musi Banyu Asin)

Disuatu waktu seorang petani yng tinggal didaerah pesisir sungai musi bermaksud pergi kehutan untuk mengambil kayu kehutan didaerah pasemah untuk membuat temapat tinggal bagi keluarganya. setelah beberapa hari usaha pencarian kayu membuahkan hasil yang banyak . Diikatlah kayu itu dan dikemas secara memanjang seperti rakit untuk dibawa kedusun asalnya, Setelah segala sesuatunya sudah memungkinkan
maka berangkatlah sipengambil kayu itu membwa kayu tersesbut dengan di geret oleh beberapa ekor kerbau.

Dalam perjalan pulang membawa kayu sipemilik kayu mengendalikan kerbau penariknya dari arah depan sambil sesekali melihat kebelakang hawatir rangkaian kayu yang dibawa ada yang terputus dan tercecer. Ditengah perjalanan sang kerbau tetap menarik bebannya yang tentunya didampingi oleh tuannya. Beberapa saat terdengarlah teriakan dari arah belakang dengan nada kesal dan marah,,hoi..hoi..anda harus memperbaiki kerusakan pagar kebunku anda betul betul tidak bertanggung jawab ya, sipemilik kebun berang karena ujung rangkaian kayu yang disusun memanjang itu mengenai dan merusak pagar kebun dan beberapa tanaman.melihat reaksi seperti itu sipemilik kayu juga marah karena dia tidak merasa merusak kebun orang,saya tidak mau memperbaiki sahut pemilik kayu..akhirnya terjadilah perang mulut dan nyaris hampir terjadi perkelahian, tertegun sesaat sipemilik kayu dan dia kontak ingat dengan rankaian kayunya yang sangat panjang,dia juga baru menyadari bahwa dia baru saja melewati sebuah tikungan yang disi jalan nya ada kebun.hatinya langsung membenarkan akan kesalahannya. Untungnya disaat itu lewatlah seorang yang sudah agak sepuh dan menghampiri kedua orang yang tengah berhadapan dan bertengkar mulut,sehingga orang tua itu menasehati kedua orang itu “ sudah jangan sampai terjadi keributan sebaiknya sabar saja dan berdamailah, seiknya anda tahu bahwa antara Pasmah dengan daerah musi ini tak ubahnya seprti ini...
dibentangkanlah gulungan kain/dasar yang kebetulan dia bawa dari tempatnya berada saat itu ( tanah Pasmah) ke arah daerah musi tempat si pemilik kayu. Nah itulah suatu perumpamaan disaat kain ini kita bentangkan memang terlihat jauh,akan tetapi jika kain ini saya gulung kembali jadilah dia SEKAYU. Sekayu adalah cara menyebut dasar bahan jadi yang digulung dalam kayu penggulungnya.
Bahwa anda itu satu rumpun hanya dipisahkan oleh jarak,akan tetapi bila dihimpun kita akan bersatu (Sekayu) .

Kita harus dapat terhimpun dalam satu gulungan dalam satu kayu Silaturrahmi dan kesabaran jangan dikendalikah oleh emosi.dan perbedaan kehendak hati dan perbedaan tempat asal.

Itulah Bapak ,Ibu,Teman semua kisah atau legenda asal namanya daerah SEKAYU yang saat ini menjadi ibu kota MUSI BANYU ASIN.

TAPI MOHON MAAF BAE...IKAK CUMA TUA TELINGEK DAI NENEK PUYANG KITEK BILEK KAK.....

2 komentar:

  1. Aku juga perna dengar cerita dari orang orang tua sekayu,

    BalasHapus
  2. Diceritakan mereka sempat berkelahi karna merasa semua benar, tapi tidak ada yang mau mengalah karna orang zaman dahulu sakti tidak ada yang kalah, maka didamaikan oleh bujang ranggonang, makan pakai kain belacu digulung SeKAYU, maka dari itu perbedaan, pertengkaran, kekuatan omosional dapat dioersatukan dalam satu ikaktan, dan biasanya klo orang kita merantau tekenal bersatu dan melawan, krn direkat dalam satu ikaktan.hanya sekedar menambahkan reperensi kando, salam inrahim.sh

    BalasHapus