SEJARAH
ASAL NAMA “SEKAYU”
Diceritoke lagi oleh :Drs Rusdi Umar
Dihamparan daerah
disumatera selatan hiduplah beberapa kelompok masyarakat yang
kesehariannya menggantungkan hidupnya dari hasil hutan bercocok tanam
dan menangkap ikan.
Jarak antara kampung yang satu dengan
kampung yang lainnya tergolong jauh,bahkan dalam mencari nafkah
kebutuhan lainnya tidak dibatasi oleh batas wilayah seperti sekarang
ini. Mulai dari tanah pasema (sekarang daerah lahat) sampai kedaerah
musi.(sekarang Musi Banyu Asin)
Disuatu waktu
seorang petani yng tinggal didaerah pesisir sungai musi bermaksud
pergi kehutan untuk mengambil kayu kehutan didaerah pasemah untuk
membuat temapat tinggal bagi keluarganya. setelah beberapa hari
usaha pencarian kayu membuahkan hasil yang banyak . Diikatlah kayu
itu dan dikemas secara memanjang seperti rakit untuk dibawa kedusun
asalnya, Setelah segala sesuatunya sudah memungkinkan
maka berangkatlah sipengambil kayu itu
membwa kayu tersesbut dengan di geret oleh beberapa ekor kerbau.
Dalam perjalan
pulang membawa kayu sipemilik kayu mengendalikan kerbau penariknya
dari arah depan sambil sesekali melihat kebelakang hawatir rangkaian
kayu yang dibawa ada yang terputus dan tercecer. Ditengah perjalanan
sang kerbau tetap menarik bebannya yang tentunya didampingi oleh
tuannya. Beberapa saat terdengarlah teriakan dari arah belakang
dengan nada kesal dan marah,,hoi..hoi..anda harus memperbaiki
kerusakan pagar kebunku anda betul betul tidak bertanggung jawab ya,
sipemilik kebun berang karena ujung rangkaian kayu yang disusun
memanjang itu mengenai dan merusak pagar kebun dan beberapa
tanaman.melihat reaksi seperti itu sipemilik kayu juga marah karena
dia tidak merasa merusak kebun orang,saya tidak mau memperbaiki sahut
pemilik kayu..akhirnya terjadilah perang mulut dan nyaris hampir
terjadi perkelahian, tertegun sesaat sipemilik kayu dan dia kontak
ingat dengan rankaian kayunya yang sangat panjang,dia juga baru
menyadari bahwa dia baru saja melewati sebuah tikungan yang disi
jalan nya ada kebun.hatinya langsung membenarkan akan kesalahannya.
Untungnya disaat itu lewatlah seorang yang sudah agak sepuh dan
menghampiri kedua orang yang tengah berhadapan dan bertengkar
mulut,sehingga orang tua itu menasehati kedua orang itu “ sudah
jangan sampai terjadi keributan sebaiknya sabar saja dan berdamailah,
seiknya anda tahu bahwa antara Pasmah dengan daerah musi ini tak
ubahnya seprti ini...
dibentangkanlah gulungan kain/dasar
yang kebetulan dia bawa dari tempatnya berada saat itu ( tanah
Pasmah) ke arah daerah musi tempat si pemilik kayu. Nah itulah suatu
perumpamaan disaat kain ini kita bentangkan memang terlihat jauh,akan
tetapi jika kain ini saya gulung kembali jadilah dia SEKAYU. Sekayu
adalah cara menyebut dasar bahan jadi yang digulung dalam kayu
penggulungnya.
Bahwa anda itu satu rumpun hanya
dipisahkan oleh jarak,akan tetapi bila dihimpun kita akan bersatu
(Sekayu) .
Kita harus dapat terhimpun dalam satu
gulungan dalam satu kayu Silaturrahmi dan kesabaran jangan
dikendalikah oleh emosi.dan perbedaan kehendak hati dan perbedaan
tempat asal.
Itulah Bapak ,Ibu,Teman semua
kisah atau legenda asal namanya daerah SEKAYU yang saat ini menjadi
ibu kota MUSI BANYU ASIN.
TAPI MOHON MAAF BAE...IKAK CUMA
TUA TELINGEK DAI NENEK PUYANG KITEK BILEK KAK.....
Aku juga perna dengar cerita dari orang orang tua sekayu,
BalasHapusDiceritakan mereka sempat berkelahi karna merasa semua benar, tapi tidak ada yang mau mengalah karna orang zaman dahulu sakti tidak ada yang kalah, maka didamaikan oleh bujang ranggonang, makan pakai kain belacu digulung SeKAYU, maka dari itu perbedaan, pertengkaran, kekuatan omosional dapat dioersatukan dalam satu ikaktan, dan biasanya klo orang kita merantau tekenal bersatu dan melawan, krn direkat dalam satu ikaktan.hanya sekedar menambahkan reperensi kando, salam inrahim.sh
BalasHapus